Sabtu, 21 April 2012

Mengetes Ketajaman Madrid di Camp Nou



La Liga - Sepanjang La Liga Real Madrid sudah mencetak 2.000 gol di kandang lawan-lawannya, termasuk 44 di musim ini. Bagaimana catatan mereka di Camp Nou?

Situs resmi "Si Putih" mencatat, kemenangan 4-1 atas Atletico Madrid minggu lalu menaikkan rekor gol tandang mereka di kompetisi domestik menjadi 2.000. Dari total 1.282 pertandingan away yang dilakoni untuk mencapai angka itu, rata-rata mereka mencetak 1,5 gol. 

Khusus di musim ini, Cristiano Ronaldo dkk. telah membuat 44 gol dari 13 laga tandang, alias rata-rata 3,3 gol. (Sebagai perbandingan, di Santiago Bernabeu mereka mengemas 63 gol dari 14 partai, rata-rata 4,5 gol).

Bagaimana statistik gol tandang Real Madrid di kandang musuh besarnya, Barcelona? Menurut catatan mereka, dari 81 kali melawat ke Cam Nou, El Real mendulang 93 gol. Rata-ratanya 1,15 gol per pertandingan.

Dari dua kali El Clasico di Catalan di musim ini, pasukan Jose Mourinho mengukir empat gol, yakni ketika kalah 2-3 di leg II final Piala Super Spanyol dan seri 2-2 di leg II perempatfinal Copa del Rey.

Uniknya, gol tandang pertama Madrid dibuat ke gawang Barcelona, yakni pada 17 Februari 1929. Mereka menang 2-1, pencetak golnya adalah Rafael Morera di menit 10 dan 55.

Dibandingkan dengan Barcelona, rekor gol tandang Madrid sedikit lebih baik. Barca "baru" menghasilkan 1.903 gol dari 1.282 kali bermain di kandang lawan-lawannya. Rata-ratanya adalah 1,4 gol per game.

Meski Real Madrid punya catatan gemilang dalam jumlah gol tandang, tapi gawang di Camp Nou bukanlah stadion yang mudah mereka gedor. Dalam daftar 10 tim yang paling sering dijebol oleh Madrid, Barca cuma ada di peringkat kedelapan.

Daftar gol tandang klub Spanyol di La Liga

TimGolPertandinganRata-rata
Real Madrid2.0001.2831,5
Barcelona1.9031.2821,4
Atletico Madrid1.4991.2081,2
Athletic Bilbao1.4821.2831,1
Valencia1.4381.2331,1

Daftar gol tandang Real Madrid di La Liga

TimGolPertandingan
Atletico Madrid12175
Espanyol12078
Athletic Bilbao11780
Real Sociedad10765
Real Zaragoza10458
Sevilla10468
Valencia10177
Barcelona9381
Real Betis7547
Racing Santander6744


sumber: (detiksport)

8 Pemain Top yang Pernah Berkostum Barca - Madrid


Meskipun Real Madrid dan Barcelona adalah musuh besar dan rival abadi, banyak pula pemain yang pernah mengenakan kostum kedua tim tersebut, walaupun risiko dicap pengkhianat.

Dari sekitar 30-an pemain yang pernah berseragam Los Blancos dan Azulgrana, berikut ini delapan di antaranya:


Bernd Schuster

Direkrut dari FC Koln di awal musim 1980, Schuster lalu menjadi pemain andalan Barcelona. Dia bertahan selama delapan musim dengan torehan 63 gol dalam 170 pertandingan.

Selama membela Los Cules, pria asal Jerman itu menyumbang masing-masing satu gelar La Liga, Piala Winner, dan Supercopa Espana. Gelar lain yang disumbangkan oleh Schuster adalah dua piala Copa de la Liga, dan tiga kal juara Copa del Rey.

Schuster yang menjadi pemain pujaan Barcelonistas saat itu membuat keputusan mengejutkan saat menerima tawaran Real Madrid di musim 1988/1989.

Bersama Los Blancos, Schuster juga bermain tak kalah bagus dengan menyumbangkan empat gelar hanya dalam dua musim. Gelar-gelar itu yakni, dua kali juara La Liga, serta sekali Copa del Rey dan Supercopa de Espana.

Setelah menjadi pelatih, Schuster juga pernah menangani 'Si Putih' hampir dua musim dengan menyumbangkan gelar La Liga 2007/2008 dan Supercopa de Espana tahun 2008.

Gheorghe Hagi

Pemain yang berjuluk 'Maradona dari Carpathian' ditebus oleh Real Madrid dari Steaua Bucuresti seharga 4,3 juta dollar Amerika. Hanya bermain selama dua musim, Hagi cuma menyumbang satu Piala Supercopa Espana di tahun 1990 bagi Madrid.

Hagi yang dicap gagal karena cuma bisa menyumbangkan 16 gol dalam dua musim lalu dilego ke klub Italia, Brescia

Seusai meruput di Italia, Hagi kembali ke Spanyol, untuk memperkuat Barcelona. Uniknya, pria asal Rumania itu mengulang prestasi yang sama seperti saat memperkuat Madrid.

Hagi hanya mempersembahkan satu gelar Supercopa Espana pada 1995 dan cuma dua musim mengenakan seragam Azulgrana

Michael Laudrup

Laudrup menjadi bagian penting kejayaan Barcelona saat ditangani oleh Johan Cruijff. Bersama Ronald Koeman dan Hristo Stoichkov, dia menjadi kunci kesuksesan Los Cules dari kurun dalam kurun waktu 1989-1994.

Mantan pemain yang kini menjadi pelatih Real Mallorca itu menyumbang sembilan gelar bagi Barca. Rinciannya, empat gelar La Liga, dua Spanish Super Cup, serta sekali Copa del Rey, Liga Champions dan Piala Super Eropa.

Laudrup yang berselisih dengan Cruijff, lalu menyeberang ke rival abadi Real Madrid di musim 1994/1995. Pria asal Denmark itu lalu membuktikan diri dengan mengantarkan Los Blancos dengan merebut gelar La Liga dari Barca di musim pertamanya.

Satu catatan unik dimiliki oleh Laudrup dalm duel El Clasico. Dia pernah menjadi bagian Barca saat menang telak 5-0 atas Madrid di musim 1993/1994. Sebaliknya dia juga pernah memimpin 'Si Putih' menundukkan Azulgrana dengan skor yang sama di musim berikutnya. 

Luis Enrique

Mantan pemain yang kini menangani AS Roma ini pernah memperkuat Real Madrid selama lima musim lalu melanjutkan karirnya dengan menyeberang ke Barcelona.

Dalam rentang waktu tahun 1991-1996, Enrique bermain sebanyak 157 kali dengan torehan 15 gol. Dia juga menyumbangkan satu gelar La Liga (1994/1995), Copa del Rey (1992/1993), dan Supercopa de Espana (1993).

Sementara saat mememperkuat Los Cules delapan tahun sejak musim 1996/1997, Enrique menyumbang Sepasang piala La Liga dan Copa del Rey. Yang kemudian dilengkapi dengan tiga gelar tambahan Supercopa de Espana, Piala super Eropa, dam Piala Winners. 

Luis Figo

Kepindahan Figo dari Barcelona ke Real Madrid sangat menyakitkan bagi pendukung tim. Barcelonistas melampiaskan kejengkelan itu dengan melempar kepala babi saat dia kembali ke Camp Nou untuk pertama kalinya.

Pria kebangsaan Portugal itu punya catatan yang apik baik saat memperkuat Los Cules ataupun Los Blancos. Bagi kedua klub dia menyumbang jumlah piala yang sama yaitu masing-masing tujuh piala. 

Ronaldo

Ronaldo Luis Nazario de Lima hanya setahun memperkuat Barcelona pada musim 1996/1997. Namun, dia mencetak presatsi gemilang dengan menrehkan treble winnerssaat berhasil memenangi Copa del Rey, Piala Winners, dan juga Supercopa de Espana.

Ronaldo yang sempat mencoba bermain ke Liga Italia dengan bergabung bersama Inter Milan, lima musim kemudian kembali ke Spanyol namun bergabung ke Real Madrid.

Bersama klub ibukota Spanyol itu, Ronaldo menghabiskan lima musim dan meraih dua gelar La Liga, serta satu gelar Piala Interkontinental serta Supercopa de Espana. 

Javier Saviola

Saviola menjadi pemain terakhir yang tercatat pernah membela Real Madrid dan Barcelona. Penyerang asal Argentina yang tersingkir dari persaingan tim utama Los Cules sempat menjalani masa pinjaman ke dua klub, Monaco dan Sevilla sebelum akhirnya memperkuat El Real tahun 2007.

Pemain yang kini membela Benfica itu hanya mengemas 49 gol dalam 127 kali tampil bersama Barca pada 2001-2007. Sementara saat dua musim membela Madrid dia cuma tampil 17 kali dan mencetak empat gol.

Samuel Eto'o

Pemain yang dianggap 'buangan' Real Madrid ini justru meraih sukses bersama Barcelona. Lima musim bersama Azulgrana dalam rentang waktu 2004-2009, dia mencetak segudang prestasi dengan meraih tiga gelar La Liga, masing-masing dua gelar Liga Champions dan Supercopa de Espana, serta satu gelar Copa del Rey.

Sementara saat membela Los Blancos, Eto'o hanya tampil sekali dan lebih banyak menghabiskan musim dengan menjalani musim sebagai pemain pinjaman.

Eto'o yang dikontak 'Si Putih' sejak tahun 1997-2000, tiga kali dipinjamkan ke Leganes, Espanyol, dan juga Real Mallorca.

sumber: (detiksport)

A untuk Abidal, Z untuk Zidane


Barcelona - Barcelona dan Real Madrid akan berjumpa lagi di el clasico, Minggu (22/4/2012) dinihari WIB. Berikut serba-serbi dan istilah-istilah yang sempat menghiasi rivalitas dua klub terbesar di Spanyol ini.

A - Abidal
Eric Abidal, bek kiri Barcelona. Saat ini Abidal tengah memulihkan diri usai menjalani transplantasi hati. Meski Abidal adalah pemain Barca, kubu Madrid menunjukkan simpatinya dengan memakai kaus yang bertuliskan dukungan untuk pemain asal Prancis itu.

B - Blaugrana
Julukan Barca dalam bahasa Catalan, yang berarti biru dan marun. 

C - 'Canguelo'
Istilah "Canguelo" dipopulerkan oleh media-media olahraga yang berbasis di Madrid. Secara harfiah, Canguelo berarti "mayat yang ketakutan". 

Istilah ini untuk menggambarkan kondisi Barca beberapa tahun silam yang ketakutan akan disalip Madrid dalam perebutan gelar juara. Lima tahun silam, Madrid di bawah asuhan Fabio Capello pernah melewati Barca yang dilatih Frank Rijkaard di hari terakhir. 

Sekarang, dengan Madrid yang tengah memimpin, gantian media-media di Barcelona yang memakai istilah Canguelo. Apalagi, Barca berhasil memangkas jarak 10 poin menjadi empat poin saja.

D - Doping
Tahun lalu, Radio Cadena COPE melemparkan isu yang menghebohkan soal penggunaan doping di skuad Barcelona. Dalam pemberitaannya, mereka mengklaim kalau Real Madrid sudah mendesak otoritas Liga Spanyol untuk melakukan tes doping dengan lebih serius pada anak didik Josep Guardiola.

Mengatasnamakan seorang dokter tim Madrid, yang tidak disebut namanya, COPE juga menyebut kalau tes doping yang dilakukan saat ini "cuma sekadar gurauan". Lebih lanjut COPE sekaligus meragukan reputasi dokter yang sudah ditunjuk untuk melakukan tes doping. 

Tuduhan ini tak terbukti dan kubu Barca kemudian mengajukan tuntutan hukum kepada COPE melalui pengadilan sipil di Barcelona. Blaugrana juga meminta ganti rugi yang jumlahnya mencapai 6.190.090 euro (sekitar Rp 75,57 miliar).

E - Eto'o
Mantan penyerang Madrid dan Barca, Samuel Eto'o. Eto'o bergabung dengan Madrid pada tahun 1996, namun gagal bersinar dan dipinjamkan ke beberapa klub seperti Leganes, Espanyol, dan juga Real Mallorca.

Dari Mallorca, Eto'o menyeberang ke Barca dan kemudian sukses besar. Dalam rentang waktu 2004-2009, dia mencetak segudang prestasi dengan meraih tiga gelar La Liga, masing-masing dua gelar Liga Champions dan Supercopa de Espana, serta satu gelar Copa del Rey.

F - Figo
Luis Figo membuat fans Barca marah besar saat dia memutuskan pindah ke Madrid pada tahun 2000. Sebagai bentuk kejengkelan, fans Barca melempar Figo dengan kepala babi saat dia kembali ke Camp Nou.

G - Giovanni
Penyerang Barca asal Brasil ini jadi sorotan lewat selebrasi kontroversialnya setelah jadi penentu kemenangan Los Cules atas Madrid di Santiago Bernabeu dengan skor 3-2 pada tahun 1997. Di musim itu, Barca jadi juara, sedangkan Madrid cuma di posisi keempat.

H - Head-to-head
Dalam 218 pertemuan sebelumnya sejak 1902, Barca dan Madrid sama-sama menang 86 kali dalam perjumpaan mereka di pertandingan resmi -- 46 lainnya berakhir seri. 

I - Iker
Kiper sekaligus kapten Madrid, Iker Casillas. 

J - Juande
Setelah memecat Bernd Schuster pada penghujung tahun 2008, Madrid kemudian menunjuk Juande Ramos sebagai pelatih. Namun, Ramos cuma bertahan sampai akhir musim itu. Di musim itu juga, anak buah Ramos dihajar Barca 2-6 di Bernabeu.

K - Kaka
Salah satu pemain termahal dunia yang dimiliki Madrid selain Cristiano Ronaldo. Musim ini, penampilan Kaka jauh membaik dan dia mulai dipercaya oleh Jose Mourinho.

L - Luis Enrique
Selain Eto'o, Enrique adalah pemain yang pernah berkostum Madrid dan Barca. Dia kini tengah merintis karier kepelatihannya dengan menangani AS Roma.

M - Manita
Kemenangan 5-0 Barca atas Madrid di Camp Nou musim lalu dirayakan para pemain tuan rumah dan fansnya dengan melambaikan sebelah tangan ke udara, dengan jari jemari dibuka lebar. Kelima jari itu melambangkan kemenangan tersebut dan disebut "La Manita", atau "Tangan Mungil".

N - Nunez
Josep Lluis Nunez, presiden Barca pada periode 1978-2000. Di bawah kepemimpinannya, Barca membangun akademi La Masia setelah mendapat rekomendasi dari Johan Cruyff. Selama jadi presiden, Nunez membawa Barca ke gerbang kesuksesan dengan torehan 27 trofi.

O - Oleguer
Bek Barcelona pada periode 2003–2008. Sempat bermain tiga musim di Belanda bersama Ajax Amsterdam.

P - Parera
Mauel Parera Penalla, pencetak gol pertama Barcelona di el clasico pada tahun 1929. Namun, Madrid yang jadi pemenang dengan skor 2-1 berkat dua gol Rafael Morera.

Q - Que
Mourinho pernah mendapat ejekan dari fans Barca dengan kata-kata 'Por que?', atau 'Mengapa?'. Hal ini merujuk pada ucapan Mourinho yang menuding wasit menguntungkan Barca.

Setelah timnya disingkirkan Barca di semifinal Liga Champions musim lalu, Mourinho berkata "Saya tak bisa bilang apa yang saya rasakan. Saya cuma menyisakan satu pertanyaan. Mengapa? Ovrebo, Busacca, Frisk, Stark, De Bleeckere. Mengapa dengan orang-orang ini?"

R - Raul
Penyerang legendaris Madrid yang kini telah pindah ke Schalke 04. Raul mencetak 15 gol di el clasico.

S - Stoichkov
Hristo Stoichkov cuma bikin satu gol di el clasico selama lima tahun berbaju Barca. Namun, golnya pada menit ke-87 itu menghasilkan kemenangan untuk timnya di Camp Nou, September 1992.

T - Tito
Tito Vilanova, asisten pelatih Barca. Namanya mendadak populer setelah Mourinho mencolok matanya seusai gelaran Piala Super Spanyol pada Agustus tahun lalu.

U - Unicef
Gara-gara Barca memasang logo Unicef di kaus mereka, Mourinho sempat menuduh klub Catalan itu mendapatkan sejumlah perlakuan istimewa dari otoritas sepakbola.

V - Villarato
Teori konspirasi mengenai keputusan wasit yang bias dan menguntungkan kedua kesebelasan kerap membayangi duel Madrid kontra Barca.

Pada era diktator Francisco Franco, tuduhan keberpihakan wasit dialamatkan kepada Madrid. Tetapi belakangan hal itu justru dilontarkan ke arah Barca.

Dukungan Barca terhadap Angel Maria Villar tatkala mencalonkan diri lagi sebagai presiden federasi sepakbola Spanyol (RFEF), sedangkan Madrid mendukung kandidat yang jadi rival, membuat istilah "Villarato" menjadi populer. Istilah itu sendiri kini digunakan oleh fans Madrid setiap kali menilai Barca mendapatkan perlakuan istimewa dari liga.

Entrenador Madrid Jose Mourinho juga ikut memanaskan perdebatan ini saat ia atau timnya mendapatkan kartu merah atau hukuman.

W - Waka-waka
Shakira memang fans Madrid dan lagu miliknya, Waka-waka, sering diperdengarkan di Bernabeu sebelum Madrid bertanding. Namun, sejak penyanyi asal Kolombia ini menjalin asmara dengan Gerard Pique, Waka-waka menghilang dari Bernabeu.

X - Xavi dan Xabi
Xavi Hernandez dan Xabi Alonso, jenderal lini tengah di Barca dan Madrid.

Y - Yogurines
Istilah Spanyol yang berarti "anak-anak. Para pemain muda Barca seperti Thiago, Isaac Cuenca, dan Cristian Tello berpotensi jadi bintang el clasico pada tahun-tahun mendatang.

Z - Zidane
Selama lima musim memperkuat Madrid, Zinedine Zidane mencetak tiga gol di el clasico. Jadi pemain terbaik dunia tiga kali dan salah satunya saat berseragam Madrid.

sumber: (detiksport)

Barca Takkan Ubah Gaya Bermain


Barcelona - Barcelona yang tampil dominan justru kalah tipis dari Chelsea di semifinal Liga Champions. Los Cules mengaku takkan mengubah gaya bermain untuk melawan Real Madrid.

Di Camp Nou, Minggu (22/4/2012) dinihari WIB, akan mementaskan laga El Clasico yang keenam kalinya sepanjang musim ini. Sebelumnya, Barca dan Madrid sudah pernah dua kali saling berhadapan di Piala Super Spanyol dan Copa del Rey, serta putaran pertama La Liga di kandang 'Si Putih'.

Kedua tim menatap laga besar dan bergengsi itu usai mengalami kekalahan saat menjalani laga tandang dalam leg I babak semifinal Liga Champins. Barca kalah 0-1 dari Chelsea, Real takluk 1-2 di kandang Bayern Munich.

Meski kalah dari Chelsea, El Barca tampil dominan. Dalam catatan Socccernet, Azulgrana melakukan penguasaan bola sebesar 79 persen, melakukan 24 tendangan ke gawang, enam di antaranya tepat sasaran namun tak ada yang berbuah gol.

"Madrid telah bermain dengan cara yang bervariasi, tapi kami tidak mengubah cara bermain dalam setiap pertandingan. Kami selalu ingin melakukan penguasaan bola yang bisa membantu kami mengontrol permainan, dan setelah itu mencoba untuk memenangi pertandingan," jelas Xavi seperti dilansir ESPN Star.

"Kami tidak bisa mengubah cara bermain kami sekarang. Kami melakukan itu saat menghadapi semua lawan, dan juga saat melawan Madrid di kandang mereka. Jadi, kami akan mencoba menyerang, menguasai bola, dan melancarkan serangan lebih banyak dari sebelumnya untuk memenangi pertandingan," tegasnya. (detiksport)

Perang Wags di El Clasico

Partai El Clasico dipastikan akan selalu menyajikan pertandingan yang spektakuler. Pemain-pemain terbaik dunia akan saling menunjukkan kelayakan mereka menjadi pemain dengan bayaran mahal. 

Partai bergengsi ini tentu tidak akan luput dari para WAGS yang akan mendampingi pasangan mereka bertarung. Siapa saja mereka, silahkan simak dalam rangkuman Perang WAGS El Clasico.

Irina Shayk vs Antonella Rocuzzo

AIda Yespica vs Anna Ortiz
Caroline Celico vs Elsa Elgea

Carlota Ruiz vs Malena Costa

Lena Gercke vs Daniella Semaan

Lara Alvares vs Shakira



sumber : bola.net


Jumat, 20 April 2012

Xavi: Clasico Nanti, Barca Bakal Lebih Menyerang

Xavi: Clasico Nanti, Barca Bakal Lebih Menyerang

Barcelona - Menjamu Real Madrid di Camp Nou, akhir pekan nanti, Xavi memastikan jikaBarcelona akan tampil all out. Jendral lapangan tengah Barca ini memastikan jika timnya akan berjuang habis-habisan untuk memangkas selisih poin dengan Real Madrid di puncak klasemen.

"Kami tidak akan mengubah filosofi kami yang selalu tampil menyerang," ucap Xavi dalam sesi wawancara dengan Gol TV. "Madrid mempunyai banyak skema permainan, tetapi kami tidak pernah mengubah cara kami bermain di setiap pertandingan."

"Kami selalu menginginkan bola untuk mendominasi penguasaan bola guna membantu kami mengontrol jalannya pertandingan. Dari sana, kami mencoba untuk memenangkan laga."

"Kami tidak akan mengubah cara kami bermain saat ini. Kami sudah melakukan hal yang sama melawan semua rival kami, termasuk saat akan melawan Madrid di Bernabeu."

Guna menjaga peluang Barca untuk mempertahankan gelar La Liga di akhir musim nanti, Xavi menegaskan jika Barca akan bermain lebih menyerang dibandingkan laga sebelumnya

"Kami akan bermain lebih menyerang daripada sebelumnya, menguasai bola lebih banyak dari sebelumnya dan meningkatkan intensitas serangan untuk memenangkan pertandingan," pungkas Xavi.

Barca akan menjamu Madrid di Camp Nou dalam lanjutan La Liga Spanyol, Minggu (22/4) dini hari.

Xavi: CR7 Hebat, Tapi Messi Tak Tertandingi

Xavi: CR7 Hebat, Tapi Messi Tak Tertandingi

Barcelona - Jelang laga El Clasico, Xavi memberikan pandangannya mengenai kedua pemain terbaik dunia saat ini, Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo. Xavi menilai jika CR7 adalah pemain hebat, namun Messi disebutnya sebagai pemain yang tak ada tandingannya.

Messi sudah meraih hattrick Ballon d'Or selama tiga tahun berturut-turut. Meski begitu, masih saja ada anggapan yang menyebutkan Ronaldo sebagai pemain yang lebih baik dari Messi. Xavi menolak semua anggapan itu dengan menyebut Messi pemain yang jauh lebih hebat dibandingkan rivalnya dari Portugal itu.

"Ya, dan saya rasa mayoritas orang akan berpendapat sama dengan saya," ucap Xavi ketika ditanya Gol TV apakah Messi adalah pemain terbaik dunia saat ini.

"Sudah jelas jika Cristiano adalah pesepakbola hebat. Mereka berdua adalah pemain yang bisa membuat perbedaan di lapangan, tetapi level Messi berada diatas pemain lainnya," sambung Xavi.

"Saya benci jika harus membandingkan, tetapi Leo sudah memberi kami segalanya: mencetak banyak gol; memberi assist; juga menyatu dalam skema permainan, memimpin di setiap alur serangan."

"Pria ini (Messi), punya segalanya; dia bahkan bisa menyundul bola sekalipun tinggi yang dimilikinya. Pep (Guardiola) suatu waktu pernah berkata jika Leo mendominasi di setiap aspek permainan, dan Pep 100% benar. Messi adalah yang terbaik, nomor satu di dunia," pungkas Xavi. (bola.net)

El Clasico dalam Angka


Barcelona dan Real Madrid sudah saling mengalahkan sebanyak 86 kali di pertandingan resmi. Alfredo di Stefano adalah top skorer dalam sejarahEl Clasico.

Berikut ini fakta-fakta angka dalam sejarah pertemuan kedua klub raksasa Spanyol itu, yang akan berduel lagi di Camp Nou, Sabtu (21/4/2012) malam:

9 – Jumlah kemenangan pelatih Pep Guardiola, dalam 14 El Clasico (di semua kompetisi) yang dilakoninya sejak membesut Barcelona di tahun 2008. Selama itu ia cuma kalah satu kali, 0-1, di final Copa del Rey 2011.

11 – Jumlah pertandingan La Liga Yang dimenangi Barca secara berturut-turut sejak kalah 2-3 dari Osasuna pada 11 Februari. Catatan beruntun itu membantu mereka merapatkan jaraknya dengan Real Madrid.

13 – Jumlah gol yang dicetak Lionel Messi dalam 18 El Clasico. Pemain terbaik dunia itu adalah top skorer di antara semua pemain lain dari kedua tim saat ini. Tapi ia tidak mencetak gol dalam tiga aksi terakhirnya melawan El Real.

18 - Jumlah gol eks pemain Real Madrid, Alfredo di Stefano, yang sekarang menjadi presiden kehormatan klub tersebut. Di Stefano adalah top skorer El Clasico hingga kini.

18 – Jumlah kartu yang dikoleksi mantan bek Real Madrid, Fernando Hierro, selama mengikuti El Clasico. Ia mendapatkan 17 kartu kuning dan satu kartu merah.

63 – Jumlah gol yang dibuat Lionel Messi di semua kompetisi di musim ini. Dia dan rival besarnya Cristiano Ronaldo sama-sama sudah mendulang 41 gol di La Liga. Ronaldo sudah mengemas total 53 gol di semua kompetisi musim ini.

86 – Barca dan Real Madrid sama-sama menang 86 kali dalam perjumpaan mereka di pertandingan resmi -- 46 lainnya berakhir seri.

218 – Jumlah pertandingan resmi El Clasico sejak kedua tim ini bertemu di babak delapan besar Piala Spanyol pada 13 Mei 1902, yang dimenangi Barca dengan skor 3-1. 

365 – Jumlah gol yang dibuat Real Madrid ke gawang Barcelona. Mereka lebih produktif 11 gol daripada Barca.

(sumber: FC Barcelona, www.centurymatch.com, Reuters)

El Clasico Pekan ini untuk Semua Misi


Akhir pekan ini akan tergelar El Clasico jilid keenam di musim ini, dengan Barcelona sebagai tuan rumahnya. Duel keras ini adalah untuk semua misi.

Misi pertama, tentu saja, demi gengsi. Semua orang tahu apa arti memenangi El Clasico buat Barca ataupun Real Madrid. Maklum, mereka seteru besar, musuh bebuyutan, rival abadi, dan lain-lain.

Misi kedua adalah terkait persaingan memperebutkan gelar juara La Liga. Dengan sisa lima pekan, kompetisi di antara mereka sudah memasuki tahap krusial.

Real Madrid, jika kali ini bisa menang, akan mendapatkan jalan yang lebih lapang untuk finis nomor satu di akhir musim. Sebaliknya, Barca akan merapatkan jaraknya menjadi satu poin jika bisa menaklukkan El Real, dan itu berarti peluang mereka tetap besar.

Misi ketiga adalah menaikkan moral untuk melanjutkan perjuangannya di Liga Champions. Soalnya mereka sama-sama kalah di leg pertama babak semifinal. Madrid menyerah 1-2 di kandang Bayern Munich, Barca kalah 0-1 di markas Chelsea. 

Kemenangan dalam El Clasico hari Sabtu (21/4/2012) lusa dapat memberi dampak psikologis yang berarti buat mereka untuk melakoni leg kedua di stadion masing-masing.

Dari lima pertemuan mereka di musim ini -- dua kali di Piala Super Spanyol, sekali di liga, dua kali di perempatfinal Copa del Rey --, Madrid tak pernah menang, bahkan kalah dua kali di Santiago Bernabeu. Barca menang tiga kali.

Hasil pertandingan El Clasico di musim ini:

14 Agustus 2011: Real Madrid 2-2 Barcelona (Piala Super)
17 Agustus 2011: Barcelona 3-2 Real Madrid (Piala Super)
10 Desember 2011: Real Madrid 1-3 Barcelona (La Liga)
18 Januari 2012: Real Madrid 1-2 Barcelona (Copa del Rey)
25 Januari 2012: Barcelona 2-2 Real Madrid (Copa del Rey)

Kamis, 19 April 2012

Barca Punya Catatan Oke di Camp Nou, Pep Masih Pede


London - Entrenador Barcelona Pep Guardiola tak berkecil hati dengan kekalahan 0-1 timnya atas Chelsea. Yakin dengan ketangguhan timnya dan tuah dari Camp Nou, Guardiola tetap percaya Barca bisa lolos ke final Liga Champions.

Barca menyudahi leg I semifinal dengan kekalahan saat melawat ke markas Chelsea di Stamford Bridge, Kamis (19/4/2012) dinihari WIB. Barca tunduk lewat gol tunggal Didier Drogba di menit-menit akhir babak pertama.

Meski begitu, Guardiola tak lantas pesimistis dengan peluang timnya hadir di partai final. Pasalnya, masih ada leg II dengan Barca gantian menjadi tuan rumah di Camp Nou.

"Kami tahu laga ini akan menghadirkan sebuah tantangan dan tidak akan mudah, tapi kami masih harus melihat leg kedua. Datang ke Stamford Bridge tidak pernah mudah," katanya di Reuters.

"Tapi pekan depan di kandang kami akan mencoba dan membuat peluang sebanyak mungkin kendati memang tidak akan mudah melawan sebuah tim yang bertahan sedemikian dalam. Tapi kami akan mencoba," tegas Guardiola.

Di Camp Nou, Barca memang memiliki catatan mengilap musim ini. Sudah menjalani 30 laga kandang,Infostrada mencatat Los Cules meraih 27 kemenangan dan tiga hasil imbang tanpa pernah kalah, dengan mencetak 104 gol dan kebobolan 16 gol.

"Sebuah tim takkan mencapai semifinal kompetisi ini sebanyak enam kali dalam sembilan tahun tanpa menjadi sebuah tim tanngguh," lugas Guardiola yakin.

Iniesta: Main di Camp Nou Akan Jadi Poin Plus


London - Andres Iniesta mengakui bahwa Barcelona tampil tak cukup bagus untuk mengalahkan Chelsea. Namun, ia tetap optimistis mengenai peluang timnya di Liga Champions.

Barca kalah 0-1 dalam semifinal leg I yang dihelat di Stamford Bridge, Kamis (19/4/2012) dinihari WIB. Gol semata wayang The Blues diciptakan oleh Didier Drogba beberapa saat menjelang babak pertama selesai.

Los Cules sendiri tampil mendominasi jalannya laga. Namun, barisan gelandang dan bek Chelsea tampil disiplin dan rapi. Pertahanan rapat yang mereka terapkan membuat Barca tak berkutik.

Iniesta sendir menyebut bahwa timnya kurang mematikan dalam melakukan penyelesaian akhir. Tercatat, ada beberapa peluang Barca mentah di tangan Petr Cech, sementara beberapa lainnya digagalkan tiang gawang.

"Mereka punya beberapa peluang dan kami tak cukup bagus dalam melakukan penyelesaian akhir," ujarnya seperti dilansir Yahoosports.

"Mereka bertahan dengan baik, tapi selanjutnya kami akan bermain di kandang dengan para pendukung kami. Itu akan selalu menjadi nilai plus," tegasnya.

Pep Terima Kekalahan Barca


London - Mendominasi jalannya laga dan menciptakan banyak peluang, Barcelona akhirnya harus takluk dari Chelsea. Pep Guardiola mengakui secara jantan hasil itu dan bertekad membalas di Camp Nou pekan depan.

Bertandang ke Stamford Bridge, Kamis (19/4/2012) dinihari WIB, Barca langsung menyerang sejak menit awal demi meraih kemenangan di leg pertama semifinal Liga Champions.

Tapi ketangguhan Petr Cech dan juga tiang gawang mementahkan segala peluang Barca, yakni tendangan Alexis Sanchez di menit kesembilan dan sepakan Pedro Rodriguez di menit ke-90.

Chelsea yang malah tertekan sukses mencuri gol lewat Didier Drogba di penghujung babak pertama, yang juga adalah satu-satunya shot on targetmereka di laga itu.

Tak hanya soal peluang, ball possession pun relatif timpang. Barca memenangi 75%, sementara 25% sisanya menjadi milik Chelsea. Barca melepaskan 402 operan sepanjang laga, sedangkan Chelsea hanya 103.

Melihat statistik itu Pep menilai sulit melawan Chelsea yang bermain super defensif dan hanya melakukan serangan lewat counter attack. Meski begitu Pep mengaku jika hal seperti ini adalah wajar terjadi dalam kompetisi seketat Liga Champions.

"Ketika Anda menempatkan 10 pemain di dalam kotak penalti, itu tidaklah mudah. Mereka hanya punya satu kali serangan balik dan mereka bisa mencetak gol," tukas Pep seperti dilansir Sky Sports.

"Ini adalah jenis tantangan yang biasa Anda akan dapatkan di semifinal Liga Champions - kami menerima itu dan kami akan mencoba mengatasinya," sambungnya.

"Kami harus mencari cara lain untuk membuat peluang. Pertahanan mereka sangat dalam dan kami harus mencari sedikit inspirasi dan banyak bersabar. Kami membuat banyak peluang," tuntasnya.

Ketika Dominasi Barca Jadi Tak Berarti


London - Secara kasat mata dan dari catatan statistik, dominasi Barcelona atas Chelsea tak bisa dibantah. Namun demikian, dominasi yang dipertontonkan Barca itu pada akhirnya tak berarti.

Tak berarti lantaran Barca yang dominan itu justru menelan kekalahan. Ketika Lionel Messi dkk. tengah asyik-asyiknya mengepung pertahanan, sang tuan rumah malah berhasil mencuri serangan balik hingga akhirnya Didier Drogba sukses membobol gawang Victor Valdes.

Sebagai catatan, itulah satu-satunya shot on target Chelsea dalam pertandingan ini.

Barca dibuat frustrasi oleh pertahanan rapat Chelsea. The Blues hanya punya lima percobaan untuk mengancang gawang sepanjang laga. Sementara Los Cules punya 24 percobaan, di mana enam di antaranya tepat sasaran. Bahkan di babak kedua, Chelsea sama sekali tidak melepaskan tembakan.

Beberapa peluang Barca mentah di tangan Petr Cech dan ada dua yang mengenai tiang gawang, yakni tendangan Alexis Sanchez di menit kesembilan dan sepakan Pedro Rodriguez di menit ke-90.

Ball possession pun relatif timpang. Barca memenangi 75%, sementara 25% sisanya menjadi milik Chelsea. Barca melepaskan 402 operan sepanjang laga, sedangkan Chelsea hanya 103.

Ketika pertahanan Chelsea tak kunjung tembus, Pep Guardiola pun memilih untuk memasukkan kaki-kaki yang lebih segar, seperti Pedro Rodriguez dan Thiago Alcantara di babak kedua. Tapi, tetap saja tak mampu menembus barisan bek dan gelandang Chelsea yang tampil rapi.

Cech sendiri layak mendapatkan pujian lantaran membuat beberapa penyelamatan penting. Dilansir oleh Soccernet, kiper asal Republik Ceko itu tercatat melakukan lima saves sepanjang pertandingan.

Rabu, 18 April 2012

Guardiola Prediksikan Sedikit Gol


London - Sejauh ini, Barcelona adalah tim terproduktif di Liga Champions musim ini. Namun, khusus untuk laga kontra Chelsea di Stamford Bridge, Pep Guardiola memprediksi Barca tak akan bisa bikin banyak gol.

Hingga babak perempatfinal, Barca sudah 33 kali menjebol gawang lawan dalam 10 partai. Rinciannya adalah 20 gol di babak grup, 10 gol di babak 16 besar, dan tiga gol di perempatfinal. Artinya, Lionel Messi cs. rata-rata bikin 3,3 gol per partai.

Dengan produktivitas sedahsyat itu, Barca akan jadi unggulan lagi saat dijamu Chelsea di leg pertama semifinal, Kamis (19/4/2012) dinihari WIB. Apakah Barca bisa bikin banyak gol? Menurut Guardiola, tidak.

"Ini akan jadi duel dengan sangat sedikit gol di mana detil kecil akan menentukan tim mana yang akan lolos ke final," ungkap Guardiola seperti dikutip ESPN Star.

"Di dalam stadion seperti ini (Stamford Bridge) kami harus membaca permainan dengan baik. Kalau tidak, kami akan kesulitan," lanjutnya.

"Mereka adalah salah satu tim dalam beberapa tahun terakhir," kata Guardiola.

Pria berusia 41 tahun ini menambahkan, musim ini timnya perlu berjuang jauh lebih keras untuk lolos ke final dan selanjutnya berusaha mempertahankan trofi Liga Champions.

"Akan lebih sulit lolos ke final tahun ini karena ada dua alasan. Pertama, karena kami adalah juara bertahan dan semua orang ingin mengalahkan kami," jelasnya.

"Kedua, kami melawan tim yang sangat bagus. Lampard, Terry, Drogba, mereka adalah pemain-pemain yang sangat penting," pungkas dia.

Fabregas Merasa Lebih Baik di Barcelona


Barcelona - Belum genap semusim Cesc Fabregas membela Barcelona. Kendati demikian, gelandang yang aslinya produk akademi El Barca itu merasa permainannya sudah jauh lebih berkembang.

Fabregas datang ke Barca pada awal musim ini setelah melalui saga transfer yang panjang. Ia akhirnya pindah dari Arsenal dengan harga 30 juta poundsterling. Kendati sudah berbaju Barca, ia masih kerap menyebut bahwa Arsenal adalah salah satu tempat yang disukainya.

Kini, gelandang berusia 24 tahun itu mengaku banyak mendapatkan pelajaran di tim besutan Pep Guardiola itu. Awalnya, ia diragukan kesulitan mendapatkan tempat di tim utama lantaran sudah ada Xavi Hernandez dan Andres Iniesta di sana. Tetapi, Fabregas beberapa kali tampil dalam posisi berbeda sesuai kemauan Guardiola.

Hingga kini, ia sudah tampil sebanyak 25 kali di La Liga dan jumlah tersebut masih mungkin bertambah lagi. Apa katanya soal bulan-bulan pertamanya kembali klub yang pernah mendidiknya itu?

"Saya belajar banyak secara personal dan juga belajar banyak soal taktik," ujar pemain bernama lengkap Francesc Fabregas Soler ini di AFP.

"Saya juga lebih mengenal posisi saya sebenarnya di lapangan. Sebelumnya, saya bebas memilih untuk melakukan apa saja di Arsenal dan saya tak terlalu bagus dalam memahami taktik permainan."

"Dulu, saya bermain di mana pun yang saya, di depan atau belakang. Di sini, saya harus bekerja lebih banyak untuk tim secara individual dan saya bisa berpikir tentang tim secara taktikal," tukasnya.

Fabregas dan Barca mendapatkan ujuan yang tak bisa dibilang mudah tengah pekan ini. Dalam ambisi mereka untuk menjuarai Liga Champions dalam dua musim berurutan, mereka harus lebih dulu melewati Chelsea. Bisakah Fabregas dan Los Cules melakukannya? Kita nantikan saja.

Senin, 16 April 2012

"Barcelona Berbeda Dimensi Dengan Real Madrid"

Franz Beckenbauer, Germany

Munchen - Kendati mengakui Real Madrid sebagai tim hebat, legenda Bayern Muenchen, Franz Beckenbauer, menyebut level klub ibu kota Spanyol itu masih ada di bawah seteru abadi mereka, Barcelona.

Der Kaiser menilai Barca saat ini berada di dimensi yang berbeda dengan klub-klub lain, termasuk Madrid. 

Mantan bek yang merengkuh tiga Piala Champions beruntun antara 1974-76 bersama Bayern dan Piala Eropa 1972 serta Piala Dunia 1974 bersama Jerman itu menilai El Barca saat ini berada di dimensi yang berbeda dengan klub-klub lain, termasuk Los Merengues. 

"Saya telah menyaksikan Real Madrid di Liga Champions, dan mereka hanya menggunakan 'perlengkapan' standar," ucap Beckenbauer kepada Sky.

"Mereka adalah tim hebat dan tampil efisien, tapi tetap saja normal."

"Setelah itu barulah ada dimensi mengagumkan, di mana Barcelona beroperasi di dalamnya," tandas Der Kaiser.

The Bavarians, bekas tim Beckenbauer, bakal menyambut kedatangan Madrid di Allianz Arena pada first leg semi-final Liga Champions, Selasa (17/4) malam. (goal.com)

Chelsea Jaga Ketat Lionel Messi, Barcelona Diuntungkan

Javier Mascherano - Barcelona

Barcelona - Javier Mascherano memperingatkan Chelsea mengenai strategi yang mereka gunakan untuk melawan Barcelona besok. Chelsea kabarnya akan memberikan perhatian khusus kepada Lionel Messi saat menghadapi Barcelona di semi-final pertama Liga Champions besok.

Bagi Javier Mascherano, jika memang benar demikian, Chelsea akan bernasib sama seperti tim lain yang sudah kalah karena membuat kesalahan besar dengan menjaga Messi. 
Menurut pemain asal Argentina itu, Barcelona memiliki pemain yang tidak kalah berbahayanya dengan Messi dan bisa memberikan ancaman kapan pun.

"Jika Chelsea membuat kesalahan seperti tim lainnya, mereka pastinya membantu kami," kata Mascherano, Senin (16/4).

"Anda boleh saja terobsesi menghentikannya tapi kemudian kehilangan kewaspadaan akan ancaman pemain lain."

"Tim berpikir jika mereka bisa menghentikan Messi, bagaimana pun caranya, mereka punya kesempatan menang. Pada satu titik, Anda bisa memahaminya, tapi Barcelona bukan tim yang mengandalkan satu pemain dan akan ada bahaya di setiap sudut lapangan," ujarnya. (goal.com)

Profil Semifinalis Liga Champions : Barcelona

Profil Semifinalis Liga Champions: Barcelona

Barcelona mengusung misi mempertahankan gelar juara Liga Champions dengan senjata terkuatnya yang tak terhentikan di Eropa musim ini, Lionel Messi.

Sang juara bertahan menatap sejarah baru, yaitu menjadi tim pertama di era Liga Champions yang sukses menjadi juara selama dua musim berturut-turut. Tim terakhir yang mewujudkan back-to-backadalah AC Milan, yaitu pada musim 1988/89 dan 1989/90 ketika kompetisi ini masih bernama European Cup. Sejak berubah format pada musim 1992/93, belum pernah ada tim yang sanggup melakukannya.

Azulgrana telah mencapai semifinal kelimanya dalam lima musim terakhir, dan lawan yang menunggu dalam perebutan satu tiket ke partai pamungkas adalah tim elit asal London, Chelsea.

Kisah musim ini
Barcelona mengawali perjalanannya dengan hasil imbang 2-2 di kandang sendiri melawan juara tujuh kali AC Milan. Akan tetapi, sang raksasa Catalan sukses bangkit dan finis sebagai juara Grup H di atas Rossoneri, Viktoria Plzen serta BATE Borisov. Setelah itu, Barcelona menghancurkan Bayer Leverkusen di babak 16 besar dengan agregat telak 10-2, lalu bertemu lagi dengan Milan di perempat final. Barcelona lolos dari hadangan Milan dengan agregat 3-1 setelah bermain imbang tanpa gol di San Siro pada leg pertama.

Pencapaian di semifinal
Main: 12 kali
Menang: 6 kali
Kalah: 6 kali
Terakhir: 2010/11 vs Real Madrid (2-0 away, 1-1 home)

Head to head melawan Chelsea
2008/09 UEFA Champions League semifinal
Barcelona 0-0 Chelsea
Chelsea 1-1 Barcelona (agg 1-1, Barcelona menang gol away)

2006/07 UEFA Champions League fase grup
Chelsea 1-0 Barcelona
Barcelona 2-2 Chelsea

2005/06 UEFA Champions League babak 16 besar
Chelsea 1-2 Barcelona
Barcelona 1-1 Chelsea (agg 3-2)

2004/05 UEFA Champions League babak 16 besar
Barcelona 2-1 Chelsea
Chelsea 4-2 Barcelona (agg 5-4)

1999/2000 UEFA Champions League perempat final
Chelsea 3-1 Barcelona
Barcelona 5-1 Chelsea (ext, agg 6-4)

Momen Kunci
Barcelona memantapkan langkahnya di kompetisi ini dengan kemenangan tandang atas AC Milan di fase grup. Mereka mengamankan posisi puncak setelah menutup laga dengan skor 3-2 berkat gol kemenangan Xavi pada menit 63. Di babak 16 besar, Barcelona ditantang Bayer Leverkusen, lalu membantai tim Jerman tersebut 7-1 pada leg kedua, dan mengirimkan peringatan kepada para rivalnya.

Kutipan
Josep Guardiola, pelatih Barcelona
"Kami sangat senang bisa berada di semifinal untuk lima kali secara berturut-turut. Ini merupakan prestasi hebat dan merupakan bukti nyata kekuatan kami. Tak mudah melakukannya, karena tingkat kesulitan di setiap musim selalu meningkat dibandingkan musim-musim sebelumnya."

Top scorer
Tidak banyak kata yang tersisa untuk mendeskripsikan seorang Lionel Messi. Dia telah mengoleksi 39 gol di La Liga dan mengukir 14 gol Liga Champions untuk menyamai pencapaian Jose Altafini dalam satu musim di kompetisi Eropa. Raihan 14 gol itu juga telah membawa Messi memecahkan rekor gol terbanyak dalam satu musim Liga Champions yang sebelumnya dipegang olehRuud van Nistelrooy (12).

Pahlawan Tak Terduga
Berposisi asli sebagai gelandang, Javier Mascherano berulang kali dijadikan bek sentral alternatif oleh Guardiola untuk menyiasati minimnya pemain belakang Barcelona yang bergantian terkapar akibat cedera. Kedisiplinannya menjaga wilayah pertahanan timnya membuat Messi, Xavi maupun Andres Iniesta lebih leluasa dalam menyerang.

Susunan pemain terakhir (perempat final leg kedua kontra AC Milan)
Valdes; Dani Alves, Pique, Mascherano, Puyol; Busquets, Xavi, Iniesta; Cuenca, Messi, Fabregas.
Cadangan: Pinto, Thiago, Keita, Adriano, Alexis, Pedro, Tello.

Demi menuntaskan misi untuk menjadi juara bertahan pertama di era Liga Champions yang sukses mempertahankan gelarnya, Barcelona terlebih dahulu harus melewati partai dua leg melawan Chelsea, 18 April di Stamford Bridge dan 24 April di Camp Nou. (Bola.net)

Ambulan Telat, Morosini 3 Kali Serangan Jantung

Ambulan Telat, Morosini 3 Kali Serangan Jantung

Pescara - Ternyata Piermario Morosini mendapat tiga kali serangan jantung secara beruntun di lapangan yang menyebabkan dirinya kehilangan kesadaran. Tersiar juga kabar jika ada tenggat waktu yang cukup lama hingga ambulan masuk ke dalam stadion.

Semua pertandingan di Italia pekan ini ditunda setelah Morosini meninggal dunia akibat serangan jantung di lapangan. Gelandang Livorno itu tiba-tiba saja jatuh pada menit ke-31 saat melawat ke kandang Pescara.

"Sayang sekali, mereka memberi tahu saya jika dia (Morosini) mendapat tiga serangan jantung beruntun yang terjadi sangat cepat," ucap Presiden Pescara,Daniele Sebastiani kepada TMW.

"Saya tidak bisa berkata banyak, ini adalah tragedi, Anda tidak bisa meninggal dalam usia semuda ini di lapangan."

Ada banyak kabar miring seputar penanganan medis Morosini. Diduga mobil ambulan terlambat sekitar 6 menit masuk ke lapangan. Hal ini dikarenakan ada mobil patroli Polisi yang parkir menghalangi pintu keluar darurat yang seharusnya menjadi jalan masuk ambulan ke dalam Stadion.

Penanganan di dalam stadion juga diduga tidak maksimal. Bahkan tertangkap gambar jika pemain Livorno yang bergegas membawa tandu masuk ke dalam lapangan. (Bola.net )

Minggu, 15 April 2012

'Kondisi Fisik Pesepakbola Belum Terpantau dengan Baik'


Pescara - Meninggalnya Piermario Morosini menjadi kasus teranyar kematian pesepakbola di lapangan. Ada yang menyebut bahwa ini adalah bukti bahwa kondisi seorang pesepakbola belum terpantau dengan baik.

Saat pertandingan Seri B antara tuan rumah Pescara versus Livorno di Stadio Adriatico, Sabtu (14/4/2012), Morosini yang bermain untuk tim tamu kolaps di lapangan pada menit ke-31.

Gelandang berusia 25 tahun itu tiba-tiba terjatuh saat mendekati kotak penalti timnya. Pemain yang dipinjam dari Udinese itu sempat terlihat tiga kali berusaha bangkit, namun akhirnya tak mampu dan kemudian tertelungkup.

Seorang rekan setimnya, Pasquale Schiattarella, yang melihatnya terjerembab sendiri, langsung berteriak-teriak meminta tim medis masuk. Ia juga tampak meminta wasit menghentikan pertandingan, tapi sempat terabaikan karena wasit dalam posisi membelakangi mereka.

Selama beberapa menit petugas kesehatan melakukan penanganan darurat. Mobil ambulans kabarnya sedikit kesulitan masuk ke dalam stadion karena pintu darurat terhalang mobil polisi. Disebutkan bahwa penanganan pada Morosini terhambat sekitar enam menit.

Meski sebelumnya ada yang media setempat yang mengabarkan Morosini tewas di dalam ambulans, tapi ia dipastikan meninggal dunia setibanya di rumah sakit Civilo Spirite Santo.

"Ini adalah tragedi dan penjelasannya adalah bahwa kondisi seorang pesepakbola belum terpantau dengan baik," ujar seorang cardiologis di rumah sakit San Camillo seperti dilansir Football Italia.

"Pencegahan secara medis di dalam dunia olahraga belum berkembang seperti yang seharusnya. Dalam sepakbola ada beberapa zat, seperti protein, yang bukan doping tapi bisa memiliki efek menghancurkan pada kondisi genetik tertentu."

"Ada juga kemungkinan bahwa kerusakan itu muncul tiba-tiba tanpa bisa dideteksi lebih dulu. Untuk kasus Morosini, kita masih harus menunggu hasil otopsinya," ucap cardiologis tersebut.

Morosini bukanlah pemain pertama yang kolaps di lapangan lalu meninggal dunia. Sebelum dirinya, kasus serupa juga terjadi pada kematian Antonio Puerta dan Miklos Feher. 

Belum lama ini, Fabrice Muamba juga kolaps di lapangan ketika tengah memperkuat Bolton Wanderers. Setelah mendapatkan perawatan di lapangan dan di rumah sakit, kondisinya kini membaik. (detiksport)

Barca Tak Khawatirkan Permainan Keras Chelsea


London - Chelsea diprediksi akan menerapkan permainan keras yang mengandalkan fisik saat bertemu Barcelona di semifinal Liga Champions. Kalau hal itu benar-benar terjadi, kubu Barca siap meladeninya.

Di babak semifinal, Barca akan lebih dulu jadi tamu. The Catalans akan melawat ke Stamford Bridge, Kamis (19/4/2012) dinihari WIB.

Demi meredam Lionel Messi, Xavi, dan Andres Iniesta, ada kemungkinan Chelsea akan mengandalkan permainan fisik. Cara ini dinilai efektif untuk menghambat aliran bola dalam skema tiki taka yang dipakai Barca.

Pelatih Barca, Pep Guardiola, menyatakan timnya sudah siap kalau memang harus menghadapi taktik lawan yang semacam itu.

"Apakah saya khawatir Chelsea akan melakukan pendekatan fisik? Tidak, saya tidak khawatir. Saya terbiasa dengan itu," jelas Guardiola yang dikutip dari Mirror Football.

"Kami punya mental untuk mengontrol situasi itu. Sangat penting untuk memiliki mental seperti ini," ujarnya.

"Semua pemain saya di Barcelona tahu situasi ini. Mereka juga tahu bahwa jika mereka kalah dalam pertandingan semifinal - dan sesudahnya melawan Real Madrid di hari Sabtu - kami bisa mengakhiri musim tanpa apa pun," kata Guardiola. (detiksport)

Soal Titel La Liga, Guardiola Masih Pesimistis


Valencia - Barcelona masih menjaga jarak empat angka dengan Real Madrid di papan klasemen La Liga. Dengan musim yang menyisakan lima pertandingan, Pep Guardiola masih tak yakin timnya bisa menyalip Madrid.

Dalam laga terakhirnya, Barcelona dibuat kerepotan oleh Levante di Ciudad De Valencia, Minggu (15/4/2012) dinihari WIB. Sempat tertinggal di paruh pertama,Los Cules akhirnya berbalik menang 2-1 berkat dua gol Lionel Messi.

"Kami tak memainkan bola sebaik biasanya," aku Guardiola.

"Kami tak punya banyak peluang bersih, tapi kami masih bisa menang. Tak mudah untuk mengalahkan mereka," sambungnya.

"Mereka sangat bagus saat Anda memberi mereka ruang dan salah satu tim terbaik di liga ini. Mereka punya banyak pemain kuat yang berpengalaman (di Liga Spanyol), seperti Pedro Botelho dan Valdo," kata Guardiola.

Sikap Guardiola soal kans timnya mempertahankan gelar masih sama. Dia meyakini Madrid akan sangat sulit dikejar.

"Akhir-akhir ini kami 10 poin di belakang mereka dan sempat mengalami kemajuan kecil. Namun, kami tak berharap bisa mengalahkan mereka (dalam perebutan gelar)," ujarnya.

Akhir pekan depan, Barca akan melakoni duel mahapenting melawan Madrid di Camp Nou. Guardiola pun berharap timnya tampil sebaik mungkin dan memenangi el clasico.

"Kalau mereka menang, selesai. Kita lihat saja bagaimana kami memasuki pertandingan ini. Kami harus bermain sangat baik untuk mengalahkan mereka," tutur pria 41 tahun ini. (detiksport)

Cules Azulgrana. Diberdayakan oleh Blogger.